WARNINGGG!!! TULISAN INI BISA MENYEBABKAN SERANGAN JANTUNG DAN IMPOTEN. DI SARANKAN UNTUK TIDAK MEMBACA!
Halo kamu!
Minggu kemarin saya jalan ama mantan, seharian. Dari siang sampai malam. Dan seperti biasa, datar. Sama seperti cowok-cowok lainnya. Datar. Sampai di rumah, ngelihat teman-teman saya yang pada galau, jadi kepikiran kapan saya terakhir benar-benar galau? Galau maha dasyat, kalo bukan akademk yah organisasi. Sampai akhirnya saya teringat kamu. Iya, kamu. 10 bulan saling kenal, dan 3 bulan terakhir lost contact. Iya sih, salah saya juga karena sempat sok mau jaga jarak dan tidak membalas mention ataupun chat #SongongTingkatUniversitas. Hanya sesekali bertemu di koridor. Sempat menimbulkan secuil galau. Secuil kok, tak seberapa di banding akademik. Tapi untuk orang sebatu saya, secuil itu cukup signifikan.
Akhirnya malam itu, saya menuliskan inisial nama kamu di tweet. Inisial yang selalu di pake salah satu teman cowok saya untuk ngegangguin saya dengan kamu. Inisial nama kamu yang seperti nama salah satu tempat makan di Makassar. Kamu gak tau kan kamu punya inisial? Ya iyalah kamu gak tau.
Setelah menuliskan 3 huruf tersebut, sayapun tidur. Dan terbangun dini hari karena alarm yang sengaja saya setting subuh biar bisa bangun dan ngerjain tugas. Saya bangun, seperti biasa ngecek hp, ngecek timeline. Dan di tab mention ternyata ada mention kamu, mengomentari tweet saya yang isinya 3 huruf tersebut, dengan coment 3 huruf pula. Cuma 3 huruf dan berhasil bikin saya girang dan melek dini hari.
Memang cuma 3 huruf, tapi 3 huruf itu mengembalikan memori sebelum kita lost contact. Sebutan saya untuk kamu, yang dengan seenak jidat oleh kamu di putar balikkan untuk saya.
Cuma 3 huruf, dan berhasil buat saya bepikir seharian untuk membalas apa 3 huruf tersebut.
Cuma 3 huruf dan berhasil membuat saya semangat selama seminggu kedepan.
Cuma 3 huruf, dan berhasil membuat saya sadar, kamu memang begitu. Yap, begitu. (SOK TEU)
Intinya? Tengs. Saya pikir.... Yah saya pikir begitu. Ternyata saya salah. Pikiran negatif mengahantui kali yah? Dan maaf sempat berpikir macam-macam tentang kamu. Bisa kita jadi teman? Gak bisa? Kamu mau jadi apa? Anak buah? Iyakan? Kamu selalu bahagia kan, kalo jabatan saya lebih tinggi? Haha.
Kamu tidak akan pernah baca ini kan yah? Lalu mengapa saya menuliskan ini?
Yah, justru karena kamu tidak pernah baca. Ini membuat saya lega, karena bisa menuliskan sesuatu untuk kamu, seperti berbicara sama kamu, mengeluarkan unek-unek, tanpa perlu kamu tau. Karena, karena apalagi kalo bukan karena saya cemen.
Semakin aneh saja. Yah udahlah.
Dadah kamu :)
Semangat kuliahnya!!!