Saya capek melihat kalian selalu merasa benar, merasa kelompok kalian yang paling benar. Kalian yang paling pintar, kalian yang paling kuat, tangguh, kalian yang paling disiplin, kalian yg paling kritis. Oh yah kalianlah segala-galanya.
Saya capek mendengar kalian saling meneriakkan kepentingan kelompok masing-masing.
Saya capek berusaha menjadi adil tapi malah di anggap plin-plan.
Saya capek memaklumi kalian, memaklumi kenapa kalian tidak saling mengerti, mungkin karena kalian tidak pernah berada di posisi yang lain.
Saya capek melihat kalian tertawa diatas kegagalan kelompok lain.
Saya capek berniat baik menolong tapi malah dianggap pembantu.
Saya capek berniat baik menolong mereka dan dianggap meninggalkan kalian.
Saya capek di salahkan sama kalian karena dijadikan seperti “P” oleh mereka, tapi di lain waktu kalianpun memperlakukan saya seperti mereka, tanpa merasa itu salah.
Saya capek melihat kalian mengkritik tanpa pernah sadar kalianpun masih banyak kekurangan.
Saya capek mendengar kritik menjatuhkan bukan kritik membangun. Oh, saya MUAK lebih tepatnya.
Saya capek melihat kalian berapi-api berteori lantas ketika di lapangan semuanya lari.
Saya capek melihat tuntutan kalian, memaksa sempurna tanpa membantu mewujudkan kesempurnaan itu.
Saya bahkan terlalu capek untuk menuliskan semua keluhan. Jadi cukup ini.
Teman, kita di pertemukan di tempat ini untuk sama-sama berproses, mengapa kita tidak saling membantu dalam proses ini?
Jika saya salah tolong bantu benarkan jangan justru di tinggalkan.
Saya minta maaf. Saya memang tidak berkompeten seperti yang kalian tahu. Saya mungkin manja, bodoh, tidak kreatif, sampai hal segampang inipun minta di ajar. Tapi bukannya begitu memang seharusnya temankan?
Oh bukan kita bukan teman, kita teman sejawat. Masih ingat kan kalian?
Published with Blogger-droid v1.6.3
No comments:
Post a Comment