Masa yah gw ikut tes kepribadian di sini http://www.ipersonic.com
Jadi ada 4 tahap, dari ke empat tahap itu yang bikin gw ragu cuma satu yaitu tahap pertama, menentukan apakah ekstrovert atau introvert.
Kalo gw itung2 sih dari 10 pernyataan kalo ga salah dua-duanya sekitar 8 pernyataan yang benar.
Trus akhirnya gw nanya deh ke Nini :
Gw : Ni, coba lo baca deh *sambil nyerahin laptop* Mana yang pas buat gw
Nini : ehmm *kening berkerut* Introvert.
Gw : Tapi ni..
Nini : Intovert
Gw : Tapi ni yang ini ga cocok, sambil nunjuk pernyataan yang nggak cocok
Nini : Iya, tapikan secara keseluruhan lebih banyak benarnya
Gw : ................. *maw membantah tapi langsung nyadar*
Gw baca lagi yang pernyataan yang ekstrovert, iya sih keknya ini Dhini yang dulu dan sekarang udah berubah (cailah...)
Klik Untuk baca penyataan Ekstrovert:
* Saya lebih senang ada banyak orang di sekitar saya.
* Perhatian saya mudah teralihkan.
* Saya merasa mudah mendekati orang lain dan menjalin hubungan baru.
* Saya sering membuat keputusan-keputusan seketika.
* Saya lebih senang berada di pusat sesuatu; saya memiliki banyak teman dan menyukai kegiatan dan ditemani.
* Saya senang mengatur waktu luang saya dengan aktif dan bersama-sama dengan orang lain.
* Saya tidak pernah membiarkan orang lain meragukan pikiran dan pendapat saya.
* Perasaan-perasaan saya persis seperti saya - penuh semangat dan spontan.
* Liburan bersama atau bepergian bersama sekelompok teman baik adalah hal yang tepat bagi saya.
* Saya lebih senang mendiskusikan masalah dengan orang lain.
Dan pada kenyataannya pernyataan ini emang gw banged SEKARANG
Klik Untuk baca penyataan Intovert:
* Saya butuh banyak waktu untuk sendiri.
* Saya dapat berkonsentrasi pada masalah yang sedang dihadapi.
* Saya tipe yang lebih pendiam dan menjajaki hubungan baru dengan hati-hati.
* Saya berpikir masak-masak sebelum bertindak.
* Saya bukan orang yang menggemari pesta besar; saya lebih menyukai malam yang tenang dengan beberapa teman baik.
* Saya suka menghabiskan waktu luang sendirian dengan melamun.
* Hanya sedikit orang yang tahu apa yang sesungguhnya saya pikirkan.
* Saya tidak mudah marah.
* Gagasan saya mengenai liburan idaman lebih ke arah perjalanan sendirian; mungkin ke suatu pulau sepi atau perjalanan menjelajah pegunungan.
* Jika sesuatu membebani pikiran saya, saya segera mencoba mengatasinya sendiri.
Makassar udah merubah gw jadi anak kamar yang lebih suka ngabisin waktu dengan laptop dan selalu berhasrat kabur dari rumah jalan sendiri entah kemana. Iya serius. Gw ngerasa aneh dengan diri gw sendiri. HAH. Gw pengen punya kegiatan yang gag perlu bertemu ama orang-orang yang gw kenal (baca:anak FK), gw pengen mulai dari awal. Gw pengen lihat, sebenarnya emang gwnya yang nggak bisa bergaul atau emang lingkungannya yang nge-BT-in yang bikin malas buat bergaul.
Gw bukan bilang teman-teman gw yang nggak asik, nggak kok. Ahh.. Gw bingung. Terlalu banyak masalah di FK-UH yang ga bisa dan ga boleh di ceritain. Arggghttt... BETE deh.
Gw tuh pengen cerita masalah kampus ke orang lain, gw pengen tau pendapat dari sudut lain selain FK. Tapi gag bisa. HIKS. Rasanya kek ada yang nge-bekep ni mulut, sesak.
Ah udah ah, mulai gaje ni tulisan gw.
Oh yah back to the topic.
Hasil tes nya adalah Pelaku Individualistis.
Masyaoloh gw kaget banged pas pertama kali baca, perasaan gw tipe yang care deh dengan sekitar. Kok induvidual sih ah.
Dan pas gw baca isinya, yak 90% betul.
Klik Untuk baca Pelaku individualistis:
Tipe Pelaku Individualistis adalah orang-orang yang yakin akan diri sendiri dan sangat mandiri. Mereka orang-orang yang pendiam dan realistis, sangat rasional, dan sangat tegas. Mereka memelihara individualisme mereka dan senang menerapkan kemampuan mereka pada tugas-tugas baru. Namun mereka juga adalah orang-orang yang sangat spontan dan impulsif yang suka mengikuti inspirasi sekonyong-konyong mereka. Tipe Pelaku Individualistis adalah para pemerhati yang baik dan tajam yang menyerap segala sesuatu yang terjadi di sekitar mereka. Namun demikian, mereka tidak terlalu peka dalam hubungan antar manusia dan terkejut ketika sesekali membuat orang tersinggung dengan sikap blak-blakan dan lugas mereka. Mereka tidak terlalu menyukai kewajiban; namun jika Anda memberi mereka ruang, mereka adalah orang-orang yang sesungguhnya tidak rumit, mudah bergaul, dan periang.
Tipe Pelaku Individualistis menyukai tantangan – aksi dan hal-hal yang dianggap aneh adalah bagian dari kehidupan mereka. Mereka suka mencobai nasib dan banyak orang tipe ini memiliki hobi berisiko seperti skydiving atau bungee jumping. Ini juga berlaku pada kehidupan sehari-hari mereka. Tipe Pelaku Individualistis mampu mengatasi situasi-situasi kritis; mereka dapat menangkap situasi, membuat keputusan, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan sangat cepat. Hirarki dan otoritas tidak terlalu membuat mereka terkesan; jika seorang atasan tidak kompeten, mereka tidak akan terlalu menghormatinya. Tipe Pelaku Individualistis suka menerima tanggung jawab. Mereka memiliki kepekaan terhadap realitas yang menonjol dan selalu menemukan solusi yang paling tepat dan praktis untuk sebuah masalah. Mereka melerai konflik secara terbuka dan langsung; di sini, kadang-kadang mereka tidak terlalu peka namun mereka sendiri juga dapat menerima kritik dengan sangat baik.
Sebagai teman, tipe Pelaku Individualistis setia dan penuh pengabdian; mereka hanya memiliki beberapa hubungan pertemanan namun banyak di antaranya berlanjut seumur hidup. Orang senang berbicara dengan mereka karena sikap optimis mereka dalam memandang kehidupan dan kemampuan mereka untuk mendengarkan. Namun demikian, mereka lebih suka membicarakan minat dan hobi yang sama ketimbang isu-isu teoritis atau filosofis – hal-hal itu tidak cukup nyata bagi mereka. Mereka membutuhkan banyak kebebasan dan waktu bagi diri sendiri dalam hubungan asmara namun, pada saat bersamaan, mereka juga sangat toleran terhadap pasangan mereka. Sangat jarang tipe Pelaku Individualistis jatuh cinta hingga mabuk kepayang. Mereka terlalu rasional. Mereka lebih suka memilih pasangan berdasarkan kesamaan minat dan kegemaran yang ingin mereka bagi bersama pasangan tersebut. Tipe Pelaku Individualistis tidak terlalu menyukai emosi yang meletup-letup. Mereka lebih suka membuktikan cinta mereka dengan tindakan dan mengharapkan hal yang sama dari pasangan mereka. Barangsiapa berharap mengikat diri dengan seorang Pelaku Individualistis membutuhkan banyak kesabaran. Butuh beberapa saat sebelum tipe kepribadian ini bersedia terlibat dengan orang lain.
Yang masalah percintaannya bikin gw pengen ngakak, bener banged. Opi aja bilang gw cuek abis. Dan terbukti gw susah jatuh cintrong tapi sekalinya jatuh susah tuk dilupakan. Ih najis ih, malam-malam nge-dangdut. haha.
Pikiran lagi mumet, ga mood posting tapi maksa, hasilnya nyampah dah. Curhat mulu.
Maap yak.
Apalagi buat yang nulis di wall gw, ga suka ma blog gw lagi. Ga apa-apa kok.
Makasih malah, semoga kedepannya gw bisa nulis lebih baik.
NB :
Oh iyah, pada cobain yah testnya, jawab dari hati yang paling dalam (sumuuurr kalee dalam). Yah biar lebih bisa mengenal diri sendiri dan bisa jadi bahan untuk memperbaiki diri (SOK bijak) :p
No comments:
Post a Comment